Setiap bangunan yang memiliki lift, diharuskan mempunyai sistem keamanan gedung yang memadai, salah satunya berupa tangga darurat. Tidak dibangun dengan sembarangan, nyatanya tangga darurat didesain sedemikian rupa agar dapat mengantisipasi kondisi genting seperti kebakaran, kerusuhan maupun gempa. Hal ini tentu bertujuan agar tangga darurat tetap dapat digunakan untuk mengevakuasi penghuni gedung kapanpun dibutuhkan tanpa adanya hambatan.
Sesuai dengan namanya, tangga darurat merupakan tangga yang dibangun di gedung bertingkat khusus untuk situasi penyelamatan. Syarat dan kriteria pembangunannya pun tidak dapat disepelekan, dibutuhkan perencanaan yang baik agar tangga dapat berfungsi maksimal. Bagi Anda yang belum tahu, yuk simak seberapa aman sih tangga darurat saat kondisi genting dan apa saja syarat serta kriteria pembangunannya, sebagai berikut.
- Memiliki pintu yang tahan api
Meski banyak sekali kondisi darurat yang membutuhkan proses evakuasi, kondisi darurat akibat kebakaran menjadi salah satu kondisi yang paling mungkin dan sering terjadi di gedung-gedung tinggi. Hal ini bisa saja terjadi akibat instalasi peralatan listrik yang rusak ataupun akibat pemakaian yang tidak aman. Untuk itu, syarat utama dari tangga darurat adalah dilengkapinya dengan pintu yang terbuat dari baja dan anti api setidaknya selama 2 jam.
- Lebar paling tidak 1,2 meter
Selain anti api, tangga darurat haruslah memiliki lebar paling tidak 1,2 meter sehingga tangga dapat dilalui paling tidak oleh 2 orang sekaligus. Lebar tangga tersebut juga harus konsisten yang artinya tidak boleh ada penyempitan pada bagian bawah. Selain itu, lantai pada tangga juga harus dibuat anti licin dan dilengkapi dengan pegangan yang kokoh.
- Mudah diakses dan menghadap arah titik kumpul
Umumnya tangga darurat juga dibangun tepat di belakang lift, tujuannya agar pintu tangga darurat dapat dengan mudah ditemui saat kondisi genting. Selain itu, untuk mempermudah evakuasi, pintu tangga darurat pada lantai dasar haruslah menghadap titik kumpul, gunanya agar penghuni gedung dapat segera berlari ke arah titik untuk mengamankan diri.
- Tidak boleh berbentuk lingkaran
Tidak hanya harus terbuat dari baja beton yang kokoh serta anti api. Bentuk tangga darurat tidak boleh dibuat melingkar. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan misalnya kondisi pengguna gedung yang bingung untuk menemukan pintu keluar. Maka dari itu, tangga darurat dianjurkan berbentuk kotak atau persegi untuk memudahkan proses evakuasi.
Itu dia beberapa persyaratan dan kriteria dalam membangun tangga darurat yang aman di sebuah gedung. Bagi Anda yang sehari-hari berada di dalam gedung bertingkat seperti perkantoran maupun tempat tinggal, ada baiknya untuk mengenal seluk beluk sisi gedung termasuk posisi pintu darurat dan titik kumpul agar nantinya jika kondisi genting terjadi, Anda dapat dengan mudah mengikuti instruksi petugas dan dapat dengan segera menyelamatkan diri.